Kapal tersebut membawa 2.000 kiloliter (KL) Pertalite dan 1.000 KL Pertamax.
Pasokan ini menjadi langkah awal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sebelumnya terhambat.
Farid menambahkan, satu kapal tambahan sedang dalam perjalanan menuju Bengkulu dengan membawa 1.000 KL Pertalite dan 1.000 KL Pertamax.
“Kapal ini diperkirakan dalam 2 hingga 3 hari ke depan sudah bersandar di Pelabuhan Pulau Baai,” jelasnya.
Dampak Cuaca dan Mitigasi Jalur Darat
Farid mengakui bahwa keterlambatan pasokan BBM disebabkan faktor cuaca. Badai laut menghambat perjalanan kapal tanker sehingga distribusi BBM ke Bengkulu terlambat.








