BACA JUGA:Film Lama Indonesia Kembali Diminati Generasi Z, Ini Alasannya!
Catat seluruh pengeluaran rutin seperti kebutuhan rumah tangga, transportasi, tagihan listrik, hingga cicilan.
Setelah itu, alokasikan dana untuk tabungan dan dana darurat.
Perencanaan ini membantu menahan pengeluaran yang tidak perlu serta mempermudah pengawasan terhadap kebiasaan belanja.
Disarankan untuk menerapkan metode 50-30-20, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan serta investasi.
Dengan begitu, keseimbangan antara kebutuhan dan kesenangan tetap terjaga tanpa mengorbankan masa depan finansial.