Ia meninggal akibat meningitis tuberkulosis setelah sempat bekerja di Jepang.
Kabar duka ini langsung mendapat perhatian dari Gubernur Helmi Hasan.
Ia memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu untuk berkoordinasi dengan KBRI Jepang dan Pemerintah Pusat guna mempercepat proses pemulangan jenazah.
“Kita turut berduka cita. Pemprov siap membantu hingga jenazah dimakamkan di kampung halaman,” ujarnya dikutip dari KORANRB.ID.
Helmi memastikan Pemerintah Provinsi Bengkulu menanggung seluruh biaya logistik dan ambulans dari bandara hingga pemakaman.
Semula, biaya pemulangan jenazah mencapai Rp200 juta. Namun setelah negosiasi, biaya turun menjadi Rp85 juta.








