BENGKULU, RBMEDIA.ID — Pemerintah Provinsi Bengkulu kembali menunjukkan kepedulian terhadap korban bencana alam di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Dukungan kali ini tidak hanya untuk masyarakat di kampung halaman, tetapi juga untuk mahasiswa asal daerah bencana yang sedang menempuh pendidikan di Bengkulu.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengimbau seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta agar segera mendata mahasiswa yang keluarganya terdampak bencana.
Imbauan tersebut disampaikan pada Kamis (4/12).
Helmi menegaskan bahwa mahasiswa tak boleh menanggung beban psikologis dan ekonomi seorang diri.
Ia memastikan pemerintah hadir untuk membantu.
“Para mahasiswa ini nanti akan diundang langsung oleh Pemerintah Provinsi untuk diberikan bantuan selama masa pemulihan bencana,” ujar Helmi.
Ia menjelaskan bahwa bantuan mencakup biaya hidup harian dan biaya pendidikan.
Langkah ini bertujuan agar mahasiswa tetap fokus pada kuliah tanpa mengkhawatirkan kondisi ekonomi keluarga.
“Mahasiswa asal daerah bencana tak perlu gelisah. Kita pasti pikirkan dan kita pasti bantu,” tegasnya.
Dukungan Pemprov Bengkulu tidak berhenti di sana.
Pemerintah juga mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah bencana.
Sebanyak 100 unit ambulans disiapkan untuk membantu proses evakuasi dan layanan kesehatan darurat.
Selain itu, relawan dari Bengkulu akan diberangkatkan dengan membawa sembako dan obat-obatan.
Bantuan tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak para korban yang masih kesulitan mengakses logistik.
Dengan demikian, Pemprov Bengkulu memberikan tiga bentuk dukungan sekaligus:
Bantuan biaya hidup dan biaya pendidikan bagi mahasiswa asal daerah bencana.
Pengiriman 100 unit ambulans ke lokasi terdampak.
Pengiriman relawan beserta sembako dan obat-obatan.
Gubernur Helmi mengingatkan bahwa perhatian pemerintah tidak hanya untuk warga di daerah bencana, tetapi juga untuk mahasiswa perantau di Bengkulu yang terhubung secara emosional dengan keluarga mereka.
“Kita juga harus pikirkan mahasiswa yang merantau untuk menempuh pendidikan di Bengkulu,” tutup Helmi.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat solidaritas dan mengurangi tekanan mental bagi mahasiswa yang sedang menghadapi masa sulit akibat bencana di kampung halaman mereka.








