RBMEDIA.ID – Suasana tenang pagi hari di kawasan wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu mendadak berubah mencekam.
Seorang warga bernama Adi Afrianto, yang kala itu sedang berolahraga jogging, tewas setelah menjadi korban tabrak lari.
Pelaku ternyata seorang pejabat Pemerintah Kota Bengkulu.
Insiden nahas itu terjadi pada Selasa 19 Agustus 2025.
BACA JUGA: HUT ke-80 RI Bengkulu Resmi Ditutup, Wagub Mian Serahkan Reward Rp3 Juta ke Paskibraka
Menurut keterangan Kasat Lantas Polresta Bengkulu, AKP Aan Setiawan, peristiwa bermula ketika korban berlari santai di jalur tepi pantai.
Tiba-tiba, sebuah mobil melaju dari arah belakang dan menghantam tubuh Adi dengan keras.
“Korban sempat mendapat perawatan medis, namun akhirnya meninggal dunia. Dari keterangan saksi dan ciri kendaraan, kami berhasil mengidentifikasi pelaku,” ujar AKP Aan.
Usai menabrak, mobil yang dikendarai pelaku bahkan menabrak tiang listrik sebelum melarikan diri meninggalkan korban dalam kondisi kritis.
Beberapa saksi langsung melapor ke pihak kepolisian sehingga penyelidikan dapat dilakukan cepat.
Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, polisi menemukan petunjuk penting berupa mobil Toyota Innova biru dengan nomor polisi BD 1506 CY.
Mobil tersebut mengalami kerusakan pada lampu depan kanan serta spion yang terlepas.
Setelah ditelusuri, kendaraan itu diketahui milik TN, Kepala Dinas Perikanan Kota Bengkulu.
Saat polisi mendatangi kediaman pelaku, mobil ditemukan dalam kondisi tertutup terpal.
Kerusakan fisik kendaraan sesuai dengan ciri-ciri yang dilaporkan saksi mata di lokasi kejadian.
“Saat ditemukan di rumah pelaku, mobil itu sengaja ditutupi dengan terpal. Kondisinya sesuai dengan ciri-ciri yang dilaporkan saksi,” tambah AKP Aan.
Dalam pemeriksaan awal, TN sempat mengelak dengan berdalih bahwa mobilnya mengalami kecelakaan di tempat lain.
Namun, saat dibawa kembali ke TKP dan dilakukan konfrontasi dengan bukti-bukti, ia akhirnya mengakui perbuatannya.
“Pelaku awalnya mengatakan mobilnya mengalami kecelakaan di tempat lain, tapi saat dibawa ke TKP akhirnya mengakui menabrak korban,” jelas Aan.
TN mengaku panik dan melarikan diri karena takut menjadi sasaran amukan massa di lokasi kejadian.
Meski begitu, tindakannya tetap tidak bisa dibenarkan.
Kini ia telah diamankan oleh Polresta Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Oleh Nova Dwi Amanda
Editor: Febi Elmasdito