“Produk tersebut bukan merupakan ekspor resmi dari produsen ke Taiwan,” kata Taruna, Jumat (12/9), dikutip dari Antaranews.
Ia menambahkan, dugaan kuat menyebutkan bahwa produk itu masuk melalui jalur trader, bukan importir resmi yang berkoordinasi dengan produsen.
Saat ini, produsen sedang menelusuri bahan baku yang digunakan serta penyebab kandungan EtO pada produk tersebut.
Hasil penelusuran itu nantinya akan segera dilaporkan kepada BPOM sebagai langkah tindak lanjut.
Perbedaan Standar Internasional
Taruna menjelaskan, persoalan ini terjadi karena adanya perbedaan standar antara negara.
Taiwan, misalnya, menetapkan aturan ketat bahwa kadar EtO total dalam produk pangan harus tidak terdeteksi sama sekali.