BACA JUGA: Anies Baswedan dan Mahfud MD Reuni, Nostalgia di Yogya
Dengan metode ini, komposisi siswa akan lebih mencerminkan populasi Jakarta secara keseluruhan.
“Jika dilakukan secara acak, hasilnya lebih mencerminkan populasi kita. Jadi, ada siswa dari keluarga tidak berpendidikan, ada juga dari SMP, SMA, hingga perguruan tinggi,” jelasnya.
Namun, kebijakan tersebut sempat mendapat protes keras dari kalangan menengah ke atas.
Mereka merasa sistem baru mengurangi peluang anak-anak mereka masuk ke sekolah favorit.
Page 3 of 5