Ia menegaskan kehilangan alat ini tidak hanya berdampak pada kerugian materiil, tetapi juga pada data penting yang seharusnya terekam.
“Kerugian bukan hanya dari sisi harga yang mencapai miliaran rupiah, tetapi juga dari sisi data pemantauan yang sangat vital,” tegasnya.
Budi menambahkan, lokasi titik pemasangan sebenarnya cukup sulit diakses masyarakat umum.
Jalurnya berada dekat dengan pendakian Situs Gadungan, sehingga hanya pendaki berpengalaman yang terbiasa melewati area tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa pencurian seperti ini baru pertama kali terjadi di kawasan pemantauan Gunung Kelud.
Laporan ke Pihak Berwenang
Kasus ini sudah dilaporkan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.