Ia menjelaskan, cuaca yang tidak menentu memicu terjadinya musim trek sawit, yaitu kondisi ketika jumlah tandan buah segar menurun, baik dari sisi jumlah maupun bobot.
“Maka memang kenaikan harga ini karena pasokan buah yang diterima oleh pabrik juga menurun, terutama buah yang dihasilkan oleh petani,” tambahnya.
BACA JUGA : Rohidin Mersyah dan Dua Terdakwa Korupsi Gratifikasi Bengkulu Sepakat Tak Banding
Di tingkat perkebunan rakyat, produksi TBS diperkirakan merosot hingga 25–30 persen.
Penurunan ini otomatis berdampak pada pasokan ke pabrik, baik yang dikirim langsung oleh petani maupun melalui tengkulak.