Namun, berbeda dengan peristiwa 7–8 September 2025, masyarakat Indonesia hanya bisa melihat sebagian akhir gerhana karena purnama sudah terbit ketika fase utama terjadi.
Karena itu, gerhana bulan total kali ini dianggap momen istimewa.
Warga disarankan menyiapkan waktu dan lokasi terbaik untuk mengamatinya, terutama di area dengan langit cerah bebas dari polusi cahaya.
Fenomena alam seperti blood moon tidak hanya menyuguhkan keindahan visual, tetapi juga memperkuat kesadaran masyarakat tentang keteraturan tata surya.