Selain itu, adaptasi tubuh pada awal menjalani intermittent fasting bisa memunculkan rasa lemas, sakit kepala, atau sulit konsentrasi.
Hal ini normal terjadi, tetapi jika gejala berlangsung lama, maka metode ini mungkin tidak cocok.
BACA JUGA :10 Cara Mudah Merawat Kulit Wajah Supaya Tetap Bersinar
Kualitas Makanan Lebih Penting daripada Jumlah
Intermittent fasting bukan alasan untuk mengonsumsi makanan sembarangan pada saat jendela makan.
Justru, kualitas makanan menjadi penentu utama keberhasilan. Memilih makanan bergizi seimbang seperti buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian akan membantu tubuh tetap bertenaga.