BENGKULU, RBMEDIA.ID – Membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan sehat memang bukan perkara mudah.
Banyak anak lebih tertarik pada makanan cepat saji atau camilan manis dibandingkan buah dan sayuran.
Namun, sebagai orang tua, kita perlu menyiasati hal ini agar anak tetap bisa tumbuh dengan optimal.
Dengan strategi yang tepat, kebiasaan makan sehat bisa ditanamkan sejak dini dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Kenali Kebutuhan Nutrisi Anak
Setiap anak membutuhkan asupan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
BACA JUGA:Hati-Hati, Anak Makan Tanpa Cuci Tangan Bisa Picu Cacingan
Karbohidrat memberikan energi, protein membantu pertumbuhan otot, lemak sehat penting untuk perkembangan otak, sementara vitamin dan mineral berperan menjaga daya tahan tubuh.
Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, risiko gangguan pertumbuhan hingga penurunan konsentrasi bisa meningkat.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami kebutuhan gizi anak sesuai usia mereka.
Misalnya, usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi karena aktivitas fisik dan mental semakin tinggi.
Dengan mengenali kebutuhan ini, orang tua bisa lebih mudah menyusun menu makanan yang tepat dan sehat untuk dikonsumsi setiap hari.
Strategi Menanamkan Pola Makan Sehat
Agar anak terbiasa dengan pola makan sehat, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Pertama, berikan contoh nyata dengan membiasakan diri juga mengonsumsi makanan bergizi.
BACA JUGA:Smoothie Lebih Bergizi dengan Chia Seed, Benarkah Cocok untuk Diet?
Anak biasanya meniru kebiasaan orang tua, sehingga jika mereka melihat orang tua menikmati sayuran dan buah, mereka pun akan lebih mudah ikut terbiasa.
Kedua, buat variasi menu agar anak tidak merasa bosan.
Misalnya, sayuran bisa diolah menjadi sup, tumis, atau bahkan dijadikan campuran dalam bakso dan nugget buatan rumah.
Dengan cara ini, anak tetap mendapatkan gizi tanpa merasa dipaksa.
Ketiga, kurangi makanan instan secara bertahap.
Jika langsung dilarang, anak bisa menolak keras.
Sebaiknya, gantikan camilan tidak sehat dengan pilihan yang lebih baik, seperti potongan buah segar, yoghurt rendah gula, atau kacang panggang.
Selain itu, libatkan anak dalam proses memasak.
Biarkan mereka memilih sayuran atau buah ketika berbelanja, lalu ajak mereka membantu menyiapkan makanan.
Anak biasanya lebih semangat makan ketika merasa berkontribusi dalam proses tersebut.
Menerapkan kebiasaan makan sehat pada anak memang membutuhkan kesabaran.
Namun, dengan konsistensi dan strategi yang tepat, kebiasaan ini bisa melekat hingga dewasa.
Hasilnya, anak tidak hanya tumbuh sehat dan kuat, tetapi juga terbiasa memilih makanan yang bermanfaat bagi tubuhnya sendiri.
Pada akhirnya, makanan sehat bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan.
Dengan menanamkan pola makan sehat sejak dini, orang tua telah memberikan bekal penting bagi masa depan anak.
Jadi, mulai sekarang siasati anak dengan kebiasaan makanan sehat agar mereka tumbuh lebih optimal, berenergi, dan siap menghadapi tantangan setiap harinya.